Ginjal adalah organ yang
mempunyai pembuluh darah yang sangat banyak (sangat vaskuler) yang fungsi atau
tugas dasarnya adalah menyaring atau membersihkan darah. Volume aliran darah
1,2 liter/menit atau 1700 liter per hari yang kemudian disaring menjadi cairan
filtrate seabanyak 120 ml/menit (170 liter/hari) ke tubulus. Cairan filtrate
ini diproses dalam tubulus sehingga akhirnya keluar dari ke-2 ginjal
menjadi urin sebanayak 1-2 liter per hari.Sebagai resume, fungsi ginjal adalah
seperti berikut:
1. Bertugas sebaqgai system
filter/saringan, dan membuang sampah;
2. Menjaga keseimbangan cairan
tubuh;
3. Produksi hormone yang
mengontrol tekanan darah;
4. Produksi hormone
erythropoietin yang membantu pembuatan sel darah merah dan;
5. Mengaktifkan vitamin D untuk memelihara kesehatan
tulang. Jika fungsi ginjal terganggu hal ini akan
mengakibatkan penyakit ginjal pada manusia.
v Penyebab
penyakit ginjal banyak ditandai, tergantung dari masing-masing penyakit jenis
apa. Penyakit umum atau sistemik: kencing manis, diabetes melitus, hipertensi,
kolesterol tinggi-dislipidemia, SLE, penyakit lupus, penyakit kekebalan tubuh
lain, asam urat tinggi,-hyperuricemia-gout, infeksi dibadan: paru (TBC),
sifilis, malaria, hepatitis, preeclampsia, obat-obatan, amiloidosis, kehilangan
cairan banyak yang mendadak: muntaber, perdarahan, luka bakar. Hal–hal tadi
dapat berakibat gangguan atau penyakit pada ginjal.
v Penyakit
lokal pada ginjal: penyakit pada saringan (glomerulus)- glumorelunophritis,
infeksi: kuman-pyelonephritis, ureteritis, batu bisa karena bakat.keturjnan,
kelainan proses di ginjal (nepghrolithiasis), kista diginjal seperti polycystic
kidney, trama karena benturan, terpukul, keganasan yang disebabkan oleh kanker
seperti malignancy atau sumbatan seperti batu, tumor, penyempitan/striktur.
Terdapat bermacam-macam
penyakit ginjal, sehingga pasien datang ke dokter juga dengan macam-macam
gejala. Berikut ini kemungkinan
seorang pasien dengan kumpulan gejala atau sindrom penyakit ginjal seperti
berikut ini:
a. Gagal ginjal
akut dengan gangguan mendadak, fungsi ginjal anjlok, tidak keluar
urin;
b. Nefritis
akut yang muncul mendadak pada saringan ginjal atau glomerulus,maka, tungkai
bengkak, ditemukan protein dan darah di urin;
c. Gagal ginjal kronik dengan
ganguan kronis menahun pada ginjal sehingga fungsi ginjal turun. Keluhan dan
gejala antara lain dengan kondisi lemas, nafsu makan menurun, mual, pucat,
kencing sedikit, sesak nafas.
d. Sindrom
nefrotik seperti adanya gangguan pada saringan ginjal, terjadi kebocoran
protein yang hebat dari darah melalui glomerulus/saringan ke urin, terdapat
bengkak pada muka, kaki dan perut, dan maniknya kolesterol;
e. Infeksi
saluran kemih dengan terjaduny infeksi diginjak dan pada saluran kemih lainnya
yang bisa akut dan kronis. Sakit pinggang, demam, kencing sakit bisa hanya
pegal pinggang;
f. Gangguan
pada tubulus ginjal;
g. Hipertensi
yang umumnya tanpa gejala;
h. Batu
ginjal/saluran kemih seperti nyeri hebat kolik, darah diurin;
i. Obstruksi saluran kemih seperti saluran kemih
terbendung tumor, dan terjadinya striktur atau penyempitan, dan
j. Ganguan ginjal tanpa gejala (asimptomatik).
Jadi bila mencurigai ada gangguan atau penyakit
ginjal, disarankan melakukan pemeriksaan yang paling sederhana yaitu
memeriksakan urin lengkap di laboratorium untuk mendapatkan dara atau fakta
awal yang berguna unutk proses selanjutnya menemukan apakah terjadi penyakit
ginjal. Gejala penyakit ginjal dapat digolongkan pada 2 golongan akut dan
kronis.
Gejala Penyakit Ginjal
Gejala penyakit ginjal
dapat digolongkan menjadi dua, yaitu akut dan kronis. Gejala gangguan ginjal
akut, yaitu bengkak mata dan kaki, nyeri pinggang hebat (kolik),
sakit jika kencing, demam, kencing sedikit, kencing berwarna merah karena
mengandung darah, atau justru sering kencing. Juga ada kelainan pada urin,
seperti terdapat protein, darah merah, darah putih, dan bakteri. Gejala gangguan ginjal
kronis, yaitu lemas, tak ada tenaga, tak ada nafsu makan, mual,
muntah, bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas, dan pucat atau anemi.
Seperti gejala gangguan ginjal akut, ada kelainan pada urin yang mengandung
protein, darah merah, dan darah putih. Hasil pemeriksaan laboratorium juga
memperlihatkan kreatinin darah naik. Hb turun dan urin selalu postif mengandung
protein.
Prinsipnya adalah mewaspadai
gejala dan penyebab, sekalipun kita termasuk bukan golongan beresiko.
Apalagi jika termasuk golongan beresiko. Gangguan gejala penyakit ginjal dapat
menyerang kelompok yang beresiko maupun yang tidak beresiko. Termasuk beresiko
adalah mereka yang memiliki keluarga dengan gangguan penyakit ginjal keturunan,
seperti batu ginjal,
ginjal polikistik, atau penyakit umum seperti diabetes melitus, hipertensi,
kolesterol tinggi, obesitas (kegemukan) dan asam urat.
Yang tidak beresiko pada gejala
penyakit ginjal adalah mereka yang berpola hidup sehat, tapi suatu saat
mengalami gangguan seperti buang air kecil, terganggu atau tidak normal. Nyeri
pinggang, dan bengkak mata. Jadi sekalipun saat ini kondisi ginjal kelompok
beresiko dan tidak beresiko dalam keadaan sehat, kewaspadaan tetap harus
dijaga. Bagaimana dengan kelompol yang memang sudah mengalami gangguan ginjal?
Pada kelompok dengan gangguan ginjal ringan/sedang, perlu berhati-hati pada
obat rematik dan antibiotic tertentu. Jika terkena infeksi, obati segera.
Hindari kekurangan cairan seperti karena muntaber dan lakukan control secara
periodic. Bagi kelompok tergganggu berat atau menderita gagal ginjal terminal,
melakukan terapi pengganti secar rutin dan benar merupakan pilihan bijaksana.
Dan sebisanya tepati jadwal itu karena tak ada untungnya menunda. Dan yang
ideal adalah cangkok ginjal.
Orang awam sering rancu antara
apa yang disebut dengan cuci darah dengan transfuse darah pada penanganan
penyakit ginjal. Dua hal yang amat berbeda, sekalipun pada keadaan tertentu,
keduanya berhubungan. Berhubungan karena kadang orang yang mengalami cuci darah
memerlukan transfuse. Pada transfuse darah, darah orang lain dimasukkan ke dalam
tubuh kita. Pada cuci darah, darah kita sendiri yang bersirkulasi keluar masuk
melewati saringan buatan.
Pada proses cuci darah, darah pasien dengan bantuan
mesun akan dialirkan ke dalam ginjal buatan dan langsung kembali masuk ke dalam
tubuh. Proses ini berlangsung secara terus menerus selama 4-5 jam. Pada
transfuse darah hanya ada satu tempat yang ditusuk dengan jarum
berlubang, sementara pada proses cuci darah diperlukan dua. Satu untuk keluar
dan lainnya untuk masuknya darah. Cuci darah bukan satu-satunya terapi
pengganti fungsi ginjal.
Penyakit Kista Ginjal
Kista-kista (benojolan berisi cairan) kecil yang berbentuk pada ginjal
biasanya terjadi sebagai kelainan bawaan, yang dikenal sebagai kasus penyakit
kista ginjal (poly-cystic kidney disease/PKD). Biasanya gejalanya baru diketahui
setelah penderita dewasa. Pembesaran kista tersebut dapat mengganggu fungsi
ginjal, dan berakibat gagal ginjal.
Gejala
penyakit kista ginjal adalah:
1.
Perut terasa kembung akibat terjadnya pembesaran
ginjal
2.
Urin keluar dalam jumlah banyak karena ginjal tidak
bisa lagi memekatkannya.
3.
Ada gumpalan besar pada bagian kanan atau kiri
panggul.
Penyakit kista ginjal merupakan lesu yang terutama terlihat pada
dewasa, ukurannya bervariasi, bisa multipel atau bilateral. Pemeriksaan
ultrasonografi ginjal atau sidik CT abdomea yang sering dapat membedakan kista
ginjal jinak dari lesi neoplastik, walaupun arteriogram mungkin diperlukan Jika
kita tidak yakin bahwa kelainan tersebut jinak, maka fungsi kita ditambah
sistogram ginjal (foto sinar-x dari kista yang terisi kontras) bisa dilakukan.
Cairan kista diperiksa bagi adanya darah dan/atau sitologi abnormal. Pada kasus
yang meragukan, eksplorasi ginjal dengan inspeksi visual pada lesi dan
pembuangan dinding kista untuk analisis hstologi, mungkin merupakan
satu-satunya cara untuk membuat diagnosis definitive.
Pada
pemeriksaan fisis harus dilakukan palpasi untuk mencari massa abdomen yang bisa
merupakan petunjuk adnaya tumor atau kista pada ginjal. Pemeriksaan rectal
untuk mencari keganasan prostat dan pengukuran tekanan darah. Jika penyakit kista ginjal tidak
menunjukkan suatu gejala apapun dan tidak mengganggu aktivitas sehari-sehari
penderitanya, hal ini pasien tidak memerlukan perawatan intensif. Namun, dokter
akan tetap merekomendasikan tes pencitraan secara rutin untuk melihat apakah
ukuran dari kista ginjal ini membesar. Kadang, kista ginjal juga akan hilang
dengan sendirinya. Untuk masalah kista yang mengganggu, ada dua prosedur yang
dapat dilakukan. Dokter akan mengeringkan kista atau melakukan operasi
pengangkatan kista tersebut.
Keluhan yang biasa
dirasakan dari penyakit kista ginjal adalah nyeri pinggang akibat massa kista
ginjal yang cukup besar. Kista juga terjadang mengalami infeksi maupun trauma
yang berasal dari luar. Dampak dari penyebab ini adalah pendarahan sehingga
terasa nyeri yang hebat. Gejala utama kista ginjal yang biasa dirasakan juga adalah infeksi saluran kemih yang sering dapat
ditangani mandiri dengan antibiotic, nyeri dan kadang-kadang sangat kuat
diperut dan punggung bawah yang dapat membantu dengan obat penghilang rasa
sakit, dan darah dalam urin penderita. Jika Anda merasa gejala-gejala tersebut
kemudian sebagai hal yang biasa kunjungan ke dokter harus dlakukan. Penanganan penyakit kitsa ginjal pada umumnya dilakukan secara
konservatis dengan pemantauan klinis atau juga pemeriksaan penunjang lain
secara berkala. Bila sudah timbul keluhan atau komplikasi pada penyakit kista
ginjal ini dapat dilakukan aspirasi cairan kista (tuntutan UGD) disertai pemberian
obat skleroterapi maupun dengan pembedahan.
Penyakit Ginjal Pada Anak
Lebih
dari 90% sindrom nefrotik atau ginjal pada anak merupakan akibat dari penyakit
ginjal primer yang tidak diketahui penyebabnya. Sindrom nefrotik sekunder
akibat penyakit sistemik lebih jarag ditemui di bandingkan pada orang dewasa,
penyebab terjarang adalah sindrom Henoch-Schonlein.
Insiden penyakit ginjal yang
banyak terjadi pada anak-anak adalah gagal ginjal kronik. Penyakit gagal ginjal
kronik pada anak lebih jarang dibandingkan pada dewasa, tetapi mmiliki akibat
yang lebih buruk terhadap pertumbuhan dan perkembangan. Biasanya gejala klinis
belum terlihat hingga terjadi penurunan fungs ginjal sampai 60-80%. Gejala
klinis mungkin tidak jelasa yaitu adanya gagal tumbuh, aneroksia dan nokturia
atau dapat berupa gejala akut pada krisis kronik yang dapt disebabkan oleh
adanya infeksi. Infeksi saluran kemih atau pengeluaran garam dapat
mempercepat perburukan fungsi ginjal, sementara infeksi ekstra renal yang
disertai meningkatnya katabolisme dan muntah-muntah dapat menyebabkan penurunan
laju filtrasi glomerulus yang mendadak.
Anak dengan gagal ginjal kronik
harus diawasi oleh tim efrologi anak yang mampu memberikan perawatan yang
optimal yang terdiri darai pemberian diet khusus, kemungkinan tindakan bedah
dan persipaan psikologis jika akan dilakukan dialissi atau transplantasi.
Ganggun pertumbuhan pada gagal ginjal kronik merupakan masalah yang
multifaktorial tetapi dengan pemberian diet yang agresi disertai suplemen pada
anak besar, atau dengan pemberian makana melalui nasogastrik atau gastrostomi
pada anak usia 2 tahun pertama, dapat membantu mencegah terjadinya perawakan
pendek yang sering tampak pada anak dengan gagal ginjal kronik.
Peru diingat, angka gagal ginjal
kronik pada anak yang cukup tinggi akibat kelainan bawaan, radang ginjal menahun,
penyakit multisistem (lupus eritematlsus, hemolitic urmic syndrome) dan
penyakit berbahaya lainnya (penyakit neuromuskuler dan tumor ginjal). Tanda
penyakit ginjal pada anak beragam. Seorang anak mungkin bertumbuh sangat pelan,
dapat sering muntah, atau mungkin mengalami nyeri pada punggung atau pinggang.
Beberapa penyakit ginjal dapat diam selama beberapa bulan atau bahkan tahun.
Untuk mengetahui anak dengan penyakit ginjal, maka
perlu diwaspai beberapa gejala yang dapat dijumpai pada anak. Tanda pertama
masalah ginjal mungkin sembab pada kelopak mata, tekanan darah tinggi, jumlah
sel darah merah yang rendah (anemia), atau darah atau protein dalam air
seninya. Bila dokter menemukan satu saja dari masalah ini, tes lanjutan mungkin
dibutuhkan, termasuk tes darah atau air seni tambahan, atau rontgen. Pada
beberapa kasus, dokter mungkin harus melakukan biopsi mengambil sepotong kecil
dari ginjal untuk diperiksa dengan mikroskop. Salah satu penyakit yang awalnya
hanya memperlihatkan sembab di mata anak ketika bangun tidur di pagi hari
adalah penyakit Sindroma Nefrotik yaitu salah satu penyakit ginjal yang sering
dijumpai pada anak, merupakan suatu kumpulan gejala klinis yang terdiri dari
proteinuria masif, hipoalbuminemia, hiperkolesterolemia dan sembab.
Kreatinin Pada Ginjal
Ginjal memiliki 1,3 juta nefron, setiap
nefron terdiri dari glomerulus, tubulus proksimal, ansa Henle, dan tubulus
distalis. Tubulus distalis akan bermuara ke dalam collecting tubule yang
kemudian menuju ureter.
Ginjal mempunyai beberapa fungsi antara lain:
·
Sebagai organ untuk pembentuk urine
·
Pembuangan sampah hasil metabolisme tubuh
·
Mempertahankan zat essensial serta mengatur
keseimbangan carian dan elektrolit
Ginjal
bekerja sebagai organ yang membuang cairan dari dalam tubuh dan menyaring zat
yang masih diperlukan oleh tubuh yang berasal dari plasma. Proses penyaringan
ini terjadi di glomerulus yang menghasilkan fitrat. Fitrat ini berasal
dari darah yang tidak mengandung sel darah dan protein dengan berat molekul
(BM) > 60.000 Dalton. Jumlah fitrat yang dihasikkan adalah 125 mL/menit
berarti 180 L/hari yang disebut sebagai “glomerular filtration rate” (GFR)
sehingga bila fungsi filtarasi ginjal kurang sempurna maka cairan dan zat
tertentu akan terkumpul di dalam tubuh seperti urea dan kreatinin yang
akan membahayakan pasien.
Untuk
menilai fungsi ginjal diperlukan pemeriksaan urien terutama pH, berat jenis dan
albumin. Fitrat glomerulus akan mengalami reabsorpsi air pada tubulus proksimal
dan disatal secaa aktif, sehingga filtrat glomerulus menjadi lebih pekat.
Selain itu air akan mengalami reabsorpsi pasif yang diperngaruhi oleh
antidiuretic hormone (ADH).
Sebagaimana
disebut diatas ginjal mempunyai fungi filtasi, reabsorpsi dan aeksresi. Unutk
menguji faal reabsorpsi dapat dipakai penguluran berat jenis urine. Umumnya
berat jenis filtrat glomerulus berkisar 1010, sehingga berat jenis urin yang
menetap < 1010 sepanjang hari dapat berupa kelainan fungsi ginjal. Tapi pemeriksaan berat jenis urine ini
berubah dari waktu ke waktu dan sangat dipengaruhi oleh:
- Jumlah
cairan yang diminum
- Banyaknya
keringat
- Kemampuan
ginjal untuk mereabsorpsi cairan pada tubuli ginjal
Sebagaimana
glomerulus berfungsi menyaring plasma khususnya protein dengan berat molekul
> 60.000 dalton. Bila ditemukan adanya albumin perlu dicurgai kebocoran dari
glomerulus.
Uji faal
ginjal yang lain adalah:
1.
Pengukuran kadar urea di serum banyak digunakan untuk
menyaring kelainan fungsi ginjal yang biasanya dilakukan bersamaan dengan
pengukuran kadarkreatinin di serum. Urea difiltrasi oleh glomerulus kemudian di
reabsorpsi kembali oleh tubuli ginjal. Pemeriksaan kadar urea selain terletak
pada fungsi ginjal juga dipengaruhi oleh kecepatan produksi urea yaitu
banyaknya protein yang dicerna.
2.
Kreatinin adalah zat yang berasal dari kreatin dan
kreatin fosfat dari otot, sehingga kadar kreatinin tergantung pada massa otot.
Oleh karena itu kadar kreatinin serum pada pria lebih tinggi dari wanita.
Creatinine clearance (Klirens kreatinin) atau
bersihan kreatinin adalah kemampuan ginjal unutk membesihkan suatu zat dalam
waktu 1 menit. Klirens keratinin ini dihitung menggunkan formula
berdasarkan umur, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan dan banyaknya urine
dalam waktu 24 jam. Klirens kreatinin akan menjadi rendah palsu pada penggunaan
obat cimetidine.
Pemeriksaan Penyakit Pada Ginjal
Ginjal adalah
organ yang berfungsi menghasilkan urin melalui proses filtrasi di glomeruli dan
diikuti dengan reabsorbsi zat-zat yang masih diperlukan tubuh pada tubuli
ginjla dan sekresi zat yang tidak digunakan lagi oleh tubuh. Satuan fungsional
ginjal disebut dengan nefron terdiri dari glomerulus, tubulus proksimal, ansa
Henle dan tubulus distalis. Tubulus distalis akan bermuara ke dalam collecting
tubule yang kemudian menjadi ureter.
Cairan tubuh yang dihasilkan
oleh ginjal melalui proses penyaringan di glomerulus yang dalam keadan normal
disebut filtrat glomerulus. Filtrat tersebut tidak mengandung sel darah maupun
protein dengan berat molekul > 60.000 dalton.
Ginjal mempunyai
beberapa fungsi antara lain:
·
Merupkan organ yang mengeluarkan sampah dari
dalam keuar melalui urin seperti ureum dan kreatinin.
·
Mempetahanlan zat-zat yang esensial bagi tubuh
seperti glukosa.
·
Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.
·
Tempat sinteisis hormon seperti eritropoietin
yang berfungsi mengatur proses pembentukan sel darah merah di sumsum tulang.
Proses penyaringan darah pada
glomerulus diatur oleh tekanan darah dan tekanan di dalam lumen nefron. Hasil
filtasi glomeruli 125 ml/menit yang sesuai dnegan 180L/24 jam karena sebagian
besar dari filtrat tersebut diserap kembali oleh tubuli ginjal. Filtrat glomeruli
ini memiliki berat jenis 1010 0,002 dan pH 7.4. Dalam keadaan normal masih
didapatkan glukosa di dalam filtrat. Tetapi tidak didapatkan di dalam urine
karena tubuli ginjal memiliki kemampuan untuk menyerap glukosa kembali sebanyak
180mg/dL.
Sebagaimana diketahui urin
adalah hasil filtrasi dari darah melalui glomeruli, sehingga perubahan di dalam
aliran darah dapat menunjukkan kelainan di dalam urine. Adanya hipertensi dapat
menimbulkan berkurangnya fungsi ginjal yang merusak dinding pembuluh darah
glomeruli, sehingga mungkin didapatkan eritrosit, leukosit dan epitel di urine.
Kerusakan pada tubuli dapat
disebabkan oleh pengaruh zat yang beracun seperti dilepaskannya hemoglobin dari
aliran darah atu obat yang bersifat racun terhadap tubuli ginjal. Pada keadaan
ini bisa didapatkan silinder di dalam urin yang merupakan cetakan protein pada
tubuli ginjal. Perubahan dalam susunan plasma dapat mempengaruhi hasil
pemeriksaan kimia urine seperti pada:
·
Penyakit hati dijumpai bilirubin dan peningkatan
urobilinogen urine
·
Diabetes mellitus dijumpai glukosa dan benda
keton dalam keadaan ketoasidosis.
·
Gangguan ginjal dijumpai perubahan dalam pH,
berat jenis urine, protein dan kelainan hasil pemeriksaan sedimen urine
·
Penyakit dengan kelainan darah seperti anemia
hemolitik dijumpai hemoglobin di dalam urine.
Selain itu dapat dijumpai pula
kelainan dalam sedimen urin seperti eritrosit, leukosit bakteri, jamur,
Trichomonas, epitel dll.
Pemeriksaan urin meliputi pemeriksaan makroskopik
seperti warna, kejernihan dan bau; mikroskopik meliputi pemeriksaan unsur
erirosit, leukosit, epitel, silinder, bakteri, jamur, protozoa dll. Yang
dilakukan pada pemeriksaan kimia urin meliputi pemeriksaan berat jenis, pH,
glukosa, protein, keton, nitrit (bakteri), darah samar, esterase leukosit,
urobilinogen dan bilirubin.Macam-Macam Penyakit Ginjal
Penyakit ginjal biasanya dibagi
menjadi 4 macam kategori berdasarkan 4 kompartemen dasar anatomik yang pada
prinsipnya terkena:
·
Glomerulus
·
Tubulus
·
Interstisium
·
Pembuluh darah
Banyak kelainan ginjal mengenai
lebih dari satu struktur. Semua bentuk penyakit ginjal kronik terdapat
kecenderungan bahwa pada akhirnya keempat elemen ginjal tersebut akan rusak dan
sebagai puncaknya terjadilah penyakit ginjal stadium akhir (terminal) serta
gagal ginjal kronik.
Penyakit ginjal secara
klinis memiliki manifestasinya sendiri di dalam sindrom yang sudah
didefinisikan dengan cukup baik. Sindrom tersebut diantaranya adalah:
a.Sindrom
nefritis akut terlihat pada beberapa penyakit glomerulus tertentu misalnya
glomerulonefritis pasca infeksi streptokokus. Sindrom ini ditandai oleh onset
kuat hematuria yang terlihat secara makroskopik, proteinuria yang ringan hingga
sedang dan hipertensi.
b. Sindrom
nefrotik ditandai oleh protenuria berat (> 3,5 gm/hari), hipoalbuminemia,
edema berat, hiperlipidemia dan lipiduria.
c. Hematuria
atau proteinuria asimtomatik biasanya merupakan manifestasi kelainan glomerulus
yang ringan.
d. Gagal
ginjal akut didominasi oleh onset akut azotemia dengan oliguria atau anuari
yyang terjadi karena cedera berat pada salah satu komponen ini: glomerulus,
tubulus, interstisium atau pembuluh darah.
e. Defek
tubulus ginjal didominasi oleh poliuria, nokturia dan gangguan elektrolit
misalnya asidosis metabolik. Defek ini terlihat pada penyakit didapat atau
gentik yang mengenai tubulus dan atau interstisium.
f. Infeksi
saluran kemih mengenai ginjal (pielonefritis) atau kandung kemih (sistitis)
dengan bakteriuria dan piuria.
Nefrolitasis memiliki manifestasi klinis berupa kolik
ginjal, hematuria dan pembentukan batu yang rekuren.
Ciri-Ciri Penyakit Ginjal
Setiap orang mempunyai 2 buah
ginjal yang terletak di belakang rongga perut setinggi tulang iga terakhir di
kiri dan kanan tulang belakang. Secara garis besar, fungsi ginjal ada dua,
yaitu fungsi eksresi dan sekresi. Fungsi eksresi yaitu mengeluarkan air dan
sampah metabolisme dalam bentuk air kemih, sedangkan fungsi seksresi yaitu
menghasilkan hormon yang berperan dalam pembentukan sel darah merah.
Setiap ginjal memiliki satu juta nefron yang
merupakan bagian ginjal untuk menyaring darah. darah yang mengalir ke nefron di
saring oleh glomerulus, selanjutnya sisa metabolisme dikeluarkan dalam urine.
Hampir semua penyakit ginjal menyerang nefron. Penyakit ginjal memang tidak
menular, tapi bisa menyebabkan kematian. Karena itu kita perlu meningkatkan kesadaran
untuk mencegahnya agar tidak menjadi penyakit kronis.
Ciri-ciri penyakit ginjal
terkadang tidak mudah dikenali, apalagi oleh meraka yang tidak mengetahui
penyakit seputar ginjal atau meraka yang awam terhadap ciri penyakit kronis,
sementara itu penyakit ginjal jika terus dibiarkan akan menjadi penyakit ginjal
yang akut atau kronis.
Oleh karena ciri-ciri dari
penyakit ginjal perlu dikenali dan diketahui sebagai suatu upaya dalam
kewaspadaan untuk menjaga diri dan kesehatan dari penyakit ginjal. Jika seseorang
menderita penyakit ginjal masih berada pada stadium awal ciri-ciri penyakit
ginjal tidak menunjukkan gejala yang mudah dikenali begitu saja tanpa melalui
pemeriksaan terlebih dahulu untuk memastikan ada atau tidaknya penyakit ginjal
tersebut.
Seseorang yang mengalami penyakit ginjal
tanpa merasakan gejala awal seperti kinerja dan kemampuan ginjal yang semakin
menurun dan akan terjadi penumpukan sisa-sisa racun yang harusnya dikeluarkan
dari tubuh. Hal demikian dapat menyebabkan pembengkakan pada wajah, kaki dan
nafas menjadi pendek dan sesak.
Berikut ini ciri-ciri penyakit ginjal,
diantaranya adalah:
a. Sering
mengalami masalah anemia
b. Saat
di cek ternyata kadar Hemoglobin (Hb) rendah
c. Tubuh
terasa mudah lelah
d. Sering
merasa sakit dan kram
e. Penurunan
nafsu makan
f. Susah
tidur atau insomnia
g. Wajah
dan kaki terlihat bengkak
h. Mata
terlihat cekung dan mulut terasa kering seperti kekurangan lendir atau cairan
dalam mulut
Jika anda mengalami gejala atau
ciri diatas sebaiknya lakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah anda
terserang penyakit ginjal atau tidak dengan melakukan pengecekan tes urine dan
kreatinin, untuk memastikan seberapa berat penyakit ginjal yang menyerang.
Akibat Penyakit Ginjal
Ginjal bertugas menyaring zat-zat buangan yang
dibawa darah agar tetap bersih dan membuang sampah metabolik tersebut agar
sel-sel tubuh tidak menjadi loyo akibat keracunan. Zat-zat tersebut berasal
darai proses normal pengolahan makanan yang dikonsumsi dan dari pemecahan
jaringan otot setelah melakukan suatu kegiatan fisik. Tubuh akan memakai
makanan sebagai energi dan perbaikan jaringan sel tubuh. Setelah tubuh
mengambil secukupnya dari makanan tersebut sesuai dengan keperluan untuk
mendukung kegiatan, sisanya akan dikirim ke dalam darah untuk kemudian di
saring di ginjal.
Bersamaan bertambahnya usia,
fungsi ginjal juga akan menurun. Setelah umur 40 tahun, kita mulai
kehilangan beberapa nefron yaitu saringan penting di dalam ginjal. setiap
dekade pertambahan umur, fungsi ginjal menurun sekitar 10 ml/menit/1,73 m2. Dengan perhitungan
standar laju filtrasi glomerulus/LFG (Glomurelar Filtration Rate/GTR) normla
sekitar 100 ml/menit/1,73 m2, penurunan tersebut adalah sama dengan 10 % dari
kemampuan normal fungsi ginjal.
Selain
proses penuaan, terjadi pula penurunan fungsi ginjal karena gangguan penyakit,
kecelakaan, keracunan, ataupun luka sekitar 20 % yang lebih banyak berpengaruh
sehingga bisa terjadi kerusakan ginjal yang berat adalah infeksi ginjal, batu
ginjal dan penyakit kronis lainnya yang diakibatkan oleh ginjal yang terganggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar