Terima Kasih Telah Berkunjung
http://catatanku-11.blogspot.co.id/

Sistem Informasi Geografis (SIG)

Menurut Linden (1987) Sistem Informasi Geografis adalah pengelolaan, penyimpanan, pemprosesan (manipulasi data) analisis dan penayangan data secara spasial terkait dengan muka bumi. Sistem Informasi Geografis dapat dibedakan dalam 2 (dua) data base, berupa data spasial dan tekstual.

Keuntungan dari Sistem Informasi Geografis  (SIG)  ini meliputi:
  1. Tidak memerlukan ruang penyimpanan yang besar.
  2. Akses informasi cepat dan mudah.
  3. Analisa spasial dan tektual  dikerjakan lebih dari satu layer.
  4. Sumberdaya manusia untuk pengolahan data tidak terlalu banyak.
  5. Data dapat diakses  dan dibawa tanpa melihat ruang dan waktu.
  6. Pengumpulan data dan penyimpanannya hemat dan efektif
  7. Mampu menampilkan data dalam kenampakan 2D maupun 3D.

Kelemahan Sistem Informasi Geografis (SIG):
  1. Sumberdaya Manusia harus menguasai teknologi komputer dan perangkat lainnya.
  2. Teknologi Sistem Informasi terus berkembang sesuai dengan kemajuan zaman.
  3. Biaya yang dibutuhkan realif mahal.

KOMPONEN SIG
1.   Perangkat keras: PC, desktop, workstation, hingga multi user host, bisa digunakan secara bersamaan oleh banyak user sehingga dituntut harddisk dan RAM yang besar. Hardware: PC, Mouse, digitizer, plotter, printer, scanner
2.   Perangkat Lunak: setiap subsistem diimplementasikan dengan software dari beberapa modul (ratusan modul program (*.exe) yang masing-masing dapat dieksekusi sendiri)
3.   Data dan informasi geografis: dengan cara mendigitasi data spasial, dan memasukkan data atributnya dari tabel, serta laporan menggunakan keybord
4.   Manajemen: SIG akan berhasil jika di-manage dengan baik dan dikerjakan oleh SDM yang professional
 
Berikut secara garis besar deskripsi masing-masing komponen.
1. Perangkat keras (Hardware)
GIS membutuhkan komputer untuk penyimpanan dan pemproresan data. Ukuran dari sistem komputerisasi bergantung pada tipe GIS itu sendiri. GIS dengan skala yang kecil hanya membutuhkan PC (personal computer) yang kecil dan sebaliknya. Ketika GIS yang di buat berskala besar di perlukan spesifikasi komputer yang besar pula serta host untuk client machine yang mendukung penggunaan multiple user. Hal tersebut disebabkan data yang digunakan dalam GIS baik data vektor maupun data raster penyimpanannya membutuhkan ruang yang besar dan dalam proses analisanya membutuhkan memori yang besar dan prosesor yang cepat.

2Perangkat Lunak Software

Dalam pembuatan GIS di perlukan software yang menyediakan fungsi tool yang mampu melakukan penyimpanan data, analisis dan menampilkan informasi geografis. Dengan demikian, elemen yang harus terdapat dalam komponen software GIS adalah:

a. Tool untuk melakukan input dan transformasi data geografis

b. Sistem Manajemen Basis Data (DBMS)
c. Tool yang mendukung query geografis, analisa dan visualisasi.
Beberapa contoh software GIS adalah ArcView, MapInfo, ArcInfo untuk SIG; CAD system untuk entry graphic data .
3. Data

SIG merupakan perangkat pengelolaan basis data (DBMS = Data Base Management System) dimana interaksi dengan pemakai dilakukan dengan suatu sistem antar muka dan sistem query dan basis data dibangun untuk aplikasi multiuser. 
SIG merupakan perangkat analisis keruangan (spatial analysis) dengan kelebihan dapat mengelola data spasial dan data non-spasial sekaligus.



Subsistem SIG

Subsistem SIG meliputi:

1. Data input: yaitu masukan data yang berfungsi mengumpulkan serta mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber, kemudian mengkonversi dan mentransformasikan format data asli ke dalam format SIG.
2. Data output: subsistem yang menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data dalam bentuk soft copy ataupun hard copy (grafik, tabel, dan sebagainya)
3. Data management: mengorganisasikan data spasial dan atribut ke dalam sebuah basis data sehingga mudah di panggil, di update, maupun di edit.
4. Data manipulation dan Analysis: menentukan informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG, memanipulasi dan permodelan data.




Data/Informasi Geografi dapat diperoleh melalui lima (5) cara, yaitu:

1. Survei lapangan: pengukuran fisik (land marks), pengambilan sampel (polusi air), pengumpulan data non-fisik (data sosial, politik, ekonomi dan budaya).

2. Sensus: dengan pendekatan kuesioner, wawancara dan pengamatan; pengumpulan data secara nasional dan periodik (sensus jumlah penduduk, sensus kepemilikan tanah).

3. Statistik: merupakan metode pengumpulan data periodik/per-interval-waktu pada stasiun pengamatan dan analisis data geografi tersebut, contoh: data curah hujan.
4. Tracking: merupakan cara pengumpulan data dalam periode tertentu untuk tujuan pemantauan atau pengamatan perubahan, contoh: kebakaran hutan, gunung meletus, debit air sungai.
5. Penginderaan jarak jauh (inderaja): merupakan ilmu dan seni untuk mendapatkan informasi suatu obyek, wilayah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dari sensor pengamat tanpa harus kontak langsung dengan obyek, wilayah atau fenomena yang diamati (Lillesand & Kiefer, 1994).



Kemampuan SIG.

Kemampuan secara konseptual yaitu kemampuan menjawab pertanyaan seperti:

1. What is at? (apa kemampuan SIG) untuk mencari keterangan atau atribut/deskripsi unsur-unsur peta yang terdapat pada lokasi tertentu (nama,kode/zipcode atau referensi geografisnya).

2. Where is it? (dimana kemampuan SIG) untuk mengidentifikasi unsure-unsur peta sehingga dapat menemukan lokasi yang sesuai untuk tujuan tertentu
3. What has changed since? (apa yang telah berubah?), untuk menjawab pertanyaan ini diperlukan layer (data spasial) yang diambil berkali-kali secara periodic kemudian dibandingkan dengan menggunakan fungsi analisis. Hasil perbandingan disebut trend spasial/atribut
4. What spatial pattern exist? (pola spasial seperti apakah yang ada?) pertanyaan ini lebih mempertegas keberadaan pola
5. What if (bagaimana seandainya), lebih mempertanyakan permodelan di dalam SIG



Kemampuan tambahan, yaitu kemampuan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan:

1. Permukaan bumi yang meliputi bagaimana mengukur akurasi, mengukur ketidak pastian serta bagaimana menyatakan akurasi dan ketidakpastian di dalam dokumen, bagaimana memvisualkan data serta mensimulasikan dampak

2. Apa yang dipikirkan oleh kebanyakan orang mengenai bumi dan sisinya, bagaimana orang berkomunikasi dengan dunia geografi dan dengan bantuan SIG semuanya terjawab.

3. Efisiensi SIG dalam menyimpan, memanggil dengan cepat

4. Tampilan data geografis (pengaruh metode tampilan terhadap penafsiran data geografi, kartografi memperoleh keuntungan dari sistem digital.
5. Bagaimana intuisi manusia terhadap data spasial dan meningkatkan tools SIG

Subjek, Batasan dan Periode Dalam SIG

1. Subjek: suatu bagian yang sedang dibahas didalam suatu peta. Contohnya: Peta Kecerahan, maka subjeknya yaitu kecerahan. Karena yang dibahas adalah tentang kecerahan.

2. Batasan: membahas tentang lokasi disuatu peta. Misalnya batasan yang ada pada suatu daerah seperti Kabupaten Bengkulu Utara. Maka untuk mengetahui kebenaran dari batasan itu, langkah pertama yang harus kita lihat yaitu peta insert yang ada di peta. Kemudian kita lihat betul atau tidak tentang batasan wilayahnya.

3. Periode: untuk melihat periode maka hal pertama yang kita lihat yaitu sumber peta. Didalam sumber peta disana terdapat sumber data dan terdapat tahunnya. Maka kita harus melihat tahunnya apakah sesuai dengan kondisi sekarang atau tidak. Kemudian untuk periode di sumber peta yang benar harus ditulis survey kelengkapan lapangan pada bulan dan tahun berapa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar