Menurut Linden (1987) Sistem Informasi Geografis adalah
pengelolaan, penyimpanan, pemprosesan (manipulasi data) analisis dan
penayangan data secara spasial terkait dengan muka bumi. Sistem
Informasi Geografis dapat dibedakan dalam 2 (dua) data base, berupa
data spasial dan tekstual.
Keuntungan dari Sistem Informasi Geografis (SIG) ini meliputi:
- Tidak memerlukan ruang penyimpanan yang besar.
- Akses informasi cepat dan mudah.
- Analisa spasial dan tektual dikerjakan lebih dari satu layer.
- Sumberdaya manusia untuk pengolahan data tidak terlalu banyak.
- Data dapat diakses dan dibawa tanpa melihat ruang dan waktu.
- Pengumpulan data dan penyimpanannya hemat dan efektif
- Mampu menampilkan data dalam kenampakan 2D maupun 3D.
Kelemahan Sistem Informasi Geografis (SIG):
- Sumberdaya Manusia harus menguasai teknologi komputer dan perangkat lainnya.
- Teknologi Sistem Informasi terus berkembang sesuai dengan kemajuan zaman.
- Biaya yang dibutuhkan realif mahal.
KOMPONEN SIG
1. Perangkat keras: PC, desktop,
workstation, hingga multi user host, bisa digunakan secara
bersamaan oleh banyak user sehingga dituntut harddisk dan RAM yang besar. Hardware: PC, Mouse,
digitizer, plotter, printer, scanner
2. Perangkat Lunak: setiap
subsistem diimplementasikan dengan software dari beberapa modul (ratusan modul
program (*.exe) yang masing-masing dapat dieksekusi sendiri)
3. Data dan informasi geografis: dengan cara
mendigitasi data spasial, dan memasukkan data atributnya dari tabel, serta
laporan menggunakan keybord
4. Manajemen: SIG akan berhasil jika di-manage dengan
baik dan dikerjakan oleh SDM yang professional
Berikut secara garis besar deskripsi masing-masing komponen.
1. Perangkat keras (Hardware)
GIS
membutuhkan komputer untuk penyimpanan dan pemproresan data. Ukuran dari sistem
komputerisasi bergantung pada tipe GIS itu sendiri. GIS dengan skala yang kecil
hanya membutuhkan PC (personal computer) yang kecil dan sebaliknya.
Ketika GIS yang di buat berskala besar di perlukan spesifikasi komputer yang
besar pula serta host untuk client machine yang mendukung
penggunaan multiple user. Hal tersebut disebabkan data yang digunakan
dalam GIS baik data vektor maupun data raster penyimpanannya membutuhkan ruang
yang besar dan dalam proses analisanya membutuhkan memori yang besar dan
prosesor yang cepat.
2. Perangkat
Lunak Software
Dalam
pembuatan GIS di perlukan software yang menyediakan fungsi tool yang
mampu melakukan penyimpanan data, analisis dan menampilkan informasi geografis.
Dengan demikian, elemen yang harus terdapat dalam komponen software GIS adalah:
a. Tool untuk melakukan input dan transformasi data
geografis
b.
Sistem
Manajemen Basis Data (DBMS)
c. Tool yang
mendukung query geografis, analisa dan visualisasi.
Beberapa contoh
software GIS adalah ArcView, MapInfo, ArcInfo untuk SIG; CAD system untuk
entry graphic data .
3. Data
SIG merupakan perangkat
pengelolaan basis data (DBMS = Data Base Management System) dimana
interaksi dengan pemakai dilakukan dengan suatu sistem antar muka dan sistem
query dan basis data dibangun untuk aplikasi multiuser.
SIG merupakan perangkat analisis keruangan (spatial analysis) dengan kelebihan dapat mengelola data spasial dan data non-spasial sekaligus.
SIG merupakan perangkat analisis keruangan (spatial analysis) dengan kelebihan dapat mengelola data spasial dan data non-spasial sekaligus.
Subsistem SIG
Subsistem SIG meliputi:
1. Data input: yaitu
masukan data yang berfungsi mengumpulkan serta mempersiapkan data spasial dan
atribut dari berbagai sumber, kemudian mengkonversi dan mentransformasikan
format data asli ke dalam format SIG.
2. Data output: subsistem
yang menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data
dalam bentuk soft copy ataupun hard copy (grafik, tabel, dan
sebagainya)
3. Data
management: mengorganisasikan data spasial dan atribut ke dalam
sebuah basis data sehingga mudah di panggil, di update, maupun di edit.
4. Data manipulation dan Analysis: menentukan informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG, memanipulasi dan
permodelan data.
Data/Informasi Geografi dapat diperoleh melalui lima (5) cara, yaitu:
1. Survei lapangan: pengukuran fisik (land marks), pengambilan sampel (polusi
air), pengumpulan data non-fisik (data sosial, politik, ekonomi dan budaya).
2. Sensus: dengan pendekatan kuesioner, wawancara dan pengamatan; pengumpulan
data secara nasional dan periodik (sensus jumlah penduduk, sensus kepemilikan
tanah).
3. Statistik: merupakan metode pengumpulan data periodik/per-interval-waktu
pada stasiun pengamatan dan analisis data geografi tersebut, contoh: data curah
hujan.
4. Tracking: merupakan cara pengumpulan
data dalam periode tertentu untuk tujuan pemantauan atau pengamatan perubahan,
contoh: kebakaran hutan, gunung meletus, debit air sungai.
5. Penginderaan
jarak jauh (inderaja): merupakan ilmu dan seni untuk mendapatkan informasi
suatu obyek, wilayah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dari
sensor pengamat tanpa harus kontak langsung dengan obyek, wilayah atau fenomena
yang diamati (Lillesand & Kiefer, 1994).
Kemampuan
SIG.
Kemampuan secara
konseptual yaitu kemampuan menjawab pertanyaan seperti:
1. What is at? (apa
kemampuan SIG) untuk mencari keterangan atau atribut/deskripsi
unsur-unsur peta yang terdapat pada lokasi tertentu (nama,kode/zipcode atau
referensi geografisnya).
2. Where is it? (dimana
kemampuan SIG) untuk mengidentifikasi unsure-unsur peta sehingga dapat
menemukan lokasi yang sesuai untuk tujuan tertentu
3. What has
changed since? (apa yang telah berubah?), untuk menjawab pertanyaan
ini diperlukan layer (data spasial) yang diambil berkali-kali secara
periodic kemudian dibandingkan dengan menggunakan fungsi analisis. Hasil
perbandingan disebut trend spasial/atribut
4. What spatial
pattern exist? (pola spasial seperti apakah yang ada?) pertanyaan
ini lebih mempertegas keberadaan pola
5. What if (bagaimana
seandainya), lebih mempertanyakan permodelan di dalam SIG
Kemampuan
tambahan, yaitu kemampuan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan
dengan:
1. Permukaan
bumi yang meliputi bagaimana mengukur akurasi, mengukur ketidak pastian serta
bagaimana menyatakan akurasi dan ketidakpastian di dalam dokumen, bagaimana
memvisualkan data serta mensimulasikan dampak
2. Apa yang
dipikirkan oleh kebanyakan orang mengenai bumi dan sisinya, bagaimana
orang berkomunikasi dengan dunia geografi dan dengan bantuan SIG semuanya
terjawab.
3. Efisiensi SIG dalam menyimpan, memanggil dengan cepat
4. Tampilan data geografis (pengaruh metode tampilan terhadap penafsiran data
geografi, kartografi memperoleh keuntungan dari sistem digital.
5. Bagaimana intuisi manusia terhadap data spasial dan
meningkatkan tools SIGSubjek, Batasan dan Periode Dalam SIG
1. Subjek: suatu bagian yang sedang dibahas didalam suatu
peta. Contohnya: Peta Kecerahan, maka subjeknya yaitu kecerahan. Karena yang dibahas
adalah tentang kecerahan.
2. Batasan:
membahas tentang lokasi disuatu peta. Misalnya batasan yang ada pada suatu daerah
seperti Kabupaten Bengkulu Utara. Maka untuk mengetahui kebenaran dari batasan
itu, langkah pertama yang harus kita lihat yaitu peta insert yang ada di peta.
Kemudian kita lihat betul atau tidak tentang batasan wilayahnya.
3. Periode:
untuk melihat periode maka hal pertama yang kita lihat yaitu sumber peta.
Didalam sumber peta disana terdapat sumber data dan terdapat tahunnya. Maka
kita harus melihat tahunnya apakah sesuai dengan kondisi sekarang atau tidak.
Kemudian untuk periode di sumber peta yang benar harus ditulis survey
kelengkapan lapangan pada bulan dan tahun berapa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar