Terima Kasih Telah Berkunjung
http://catatanku-11.blogspot.co.id/

Habitat dan Penyebaran Kepiting Soka


Menurut Gufron dan Kordi (2000), kepiting banyak ditemukan di daerah mangrove, sehingga di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan kepiting bakau (mangove crab), jenis ini yang paling populer sebagai bahan makanan dan memiliki harga jual yang sangat tinggi. Jenis lain yang banyak dijumpai adalah rajungan. Kepiting bakau (Scylla spp) yang merupakan kelompok dari genus Scylla, mempunyai sistem respirasi yang sama yaitu dengan menggunakan insang, kepiting ini merupakan yang khas hidup dikawasan mangove. Pada tingkat juvenil kepiting jarang kelihatan di daerah bakau pada siang hari, kerena lebih suka membenamkan diri di lumpur, sehingga kepiting ini juga disebut kepiting lumpur (Kasry, 1996).

 Kepiting bakau (Scylla spp) termasuk golongan hewan nocturnal, karena kepiting beraktivitas pada malam hari. Kepiting ini bergerak sepanjang malam untuk mencari pakan bahkan dalam semalam kepiting ini mampu bergerak mencapai 219 – 910 meter (Mossa et al., 1985).                

Menurut Kasry (1996), Kepiting bakau (Scylla spp) dewasa bersifat pemakan segalanya (omnivorous-scavenger), bahkan bangunan bambu dan kayu yang ada ditambak mampu dirusak dengan capitnya. Pakan yang sudah dicabik dengan capitnya akan dimasukan kedalam mulutnya. Kepiting yang masih larva menyukai pakan berupa kutu air, Artemia, Tetraselmis, Chlorella, Rotifera, Larva Echinodermata, Larva Molusca, Cacing, dan lain lain. (Afrianto dan Liviawati, 1992).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar