Terima Kasih Telah Berkunjung
http://catatanku-11.blogspot.co.id/

Siklus Hidup Kepiting bakau


 Menurut Amir (1994), proses perkawinan kepiting tidak seperti pada udang  yang hanya terjadi pada malam hari (kondisi gelap). Dari hasil pengamatan di lapangan, ternyata kepiting bakau juga melakukan perkawinan pada siang hari. Proses perkawinan dimulai dengan induk jantan mendatangi induk betina akan dipeluk dengan menggunakan kedua capitnya yang besar. Induk kepiting jantan kemudian menaiki karapas induk kepiting betina, posisi kepiting betina dibalikkan oleh yang jantan sehingga posisinya berhadapan, maka proses kopulasi akan segera berlangsung. Kepiting bakau dalam menjalani kehidupannya beruaya dari perairan pantai  ke laut, kemudian induk berusaha kembali ke perairan pantai, muara sungai, atau mangrove untuk berlindung , mencari makanan, atau membesarkan diri. Kepiting bakau yang telah siap melakukan pekawinan akan memasuki mangrove dan tambak. Setelah perkawinan berlangsung kepiting betina secara perlahan-perlahan akan beruaya di perairan bakau, tambak, ke tepi pantai, dan selanjutnya ke tengah laut untuk melakukan pemijahan.

Kepiting jantan yang telah melakukan perkawinan atau telah dewasa berada diperairan bakau, tambak, di sela-sela bakau, atau paling jauh di sekitar perairan pantai yaitu pada bagian-bagian yang berlumpur, dan ketersediaan pakan yang berlimpah (Kasry, 1996).            

Menurut Boer (1993), kepiting bakau (Scylla spp) yang telah beruaya ke perairan laut akan berusaha mencari perairan yang kondisinya cocok untuk tempat melakukan pemijahan, khususnya terhadap suhu dan salinitas air laut. setelah telur menetas, maka masuk pada stadia larva, dimulai pada zoea 1 (satu) yang terus menerus berganti kulit sebanyak 5 (lima) kali, sambil terbawa arus ke perairan pantai sampai pada zoea 5 (lima). Kemudian kepiting tersebut berganti kulit lagi menjadi megalopa yang bentuk tubuhnya sudah mirip dengan kepiting dewasa, tetapi masih memiliki bagian ekor yang panjang. Pada tingkat megalopa ini, kepiting mulai beruaya pada dasar perairan lumpur menuju perairan pantai. Kemudian pada saat dewasa kepiting beruaya ke perairan mangrove untuk kembali melangsungkan perkawinan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar