Kepiting bakau (Scylla spp) merupakan salah satu
jenis dari Crustaceae dari famili Portunidae yang mempunyai nilai protein
tinggi dan dapat dimakan, (Scylla spp)
merupakan salah satu spesies yang mempunyai ukuran paling besar dalam genus Scylla (Kuntiyo dkk, 1994).
Secara umum morfologi kepiting
bakau dapat dikenali dengan ciri sebagai berikut :
a) Seluruh
tubuhnya tertutup oleh cangkang.
b) Terdapat
6 buah duri diantara sepasang mata, dan 9 duri disamping kiri dan kanan mata.
c) Mempunyai
sepasang capit, pada kepiting jantan dewasa Cheliped (kaki yang bercapit) dapat mencapai ukuran 2
kali panjang karapas.
d) Mempunyai
3 pasang kaki jalan.
e) Mempunyai
sepasang kaki renang dengan bentuk pipih.
f) Panjang karapas ± 2/3 dari lebarnya, permukaan
karapas sedikit licin kecuali pada lekuk yang berganula halus didaerah
brancial.
g) Pada
dahi terdapat 4 buah gigi tumpul tidak termasuk duri ruang mata sebelah dalam
yang berukuran hampir sama.
h) Merus
dilengkapi dengan tiga buah duri pada anterior dan 2 buah duri pada tepi
posterior.
Karpus dilengkapi dengan
sebuah duri kokoh pada sudut sebelah dalam, sedangkan propudus dengan 3 buah duri atau bentol, satu
diantaranyaterletak bersisian dengan persendian karpus dan 2 lainnya terletak
bersisian dengan persendian dactillus. Moosa et al., (1995), menegaskan
bahwa ketiga spesies tersebut jika dilihat secara sepintas tidak tampak
perbedaannya, namun jika diamati lebih teliti akan tampak dengan jelas
perbedaannya.
Menurut Keenan et al., (1998), bahwa ada empat jenis kepiting bakau, yaitu Scylla serrata, S. tranquebarica, S. paramamosain, dan S. olivacea. Hal ini didasarkan pada hasil investigasi genetika yakni DNA. Kepiting bakau (Scylla spp) sendiri dapat dibedakan dari tiga jenis lainnya berdasarkan morfologi. Morfologi yang dimaksudkan yakni bentuk duri baik pada karapaks maupun pada bagian capitnya serta warna dominan pada tubuhnya. Kepiting bakau memiliki duri relatif pendek dibandingkan dua spesies lainnya dan warna kemerahan hingga orange terutama pada capit dan kakinya.
Menurut Keenan et al., (1998), bahwa ada empat jenis kepiting bakau, yaitu Scylla serrata, S. tranquebarica, S. paramamosain, dan S. olivacea. Hal ini didasarkan pada hasil investigasi genetika yakni DNA. Kepiting bakau (Scylla spp) sendiri dapat dibedakan dari tiga jenis lainnya berdasarkan morfologi. Morfologi yang dimaksudkan yakni bentuk duri baik pada karapaks maupun pada bagian capitnya serta warna dominan pada tubuhnya. Kepiting bakau memiliki duri relatif pendek dibandingkan dua spesies lainnya dan warna kemerahan hingga orange terutama pada capit dan kakinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar