Terima Kasih Telah Berkunjung
http://catatanku-11.blogspot.co.id/

Jenis Kepiting Bakau dan Tingkah Lakunya


Menurut Kanna (2002), kalau dilihat secara sepintas ketiga spesies tidak tampak perbedaannya. Tetapi jika diamati lebih teliti perbedaan ketiga spesies kepiting akan tampak dengan jelas.
1. Scylla serrata

Spesies Scylla serrata memiliki warna relatif sama dengan warna lumpur, yaitu cokelat kehitam-hitaman pada karapasnya dan putih kekuning-kuningan pada abdomennya. Pada propodus bagian atas terdapat sepasang duri yang runcing dan 1 buah duri pada propodus bagian bawah. Selain itu habitat kepiting bakau spesies ini sebagian besar di mangrove di perairan Indonesia.
2. Scylla tranquebarica
Spesies Scylla tranquebarica memiliki warna hijau tua dengan kombinasi kuning sampai orange pada karapasnya dan putih kekuning-kuningan pada bagian abdomennya. Pada propodus bagian atas terdapat sepasang duri, tetapi tidak terlalu runcing dan 1 buah duri yang tumpul pada abdomen bagian bawah.
3. Scylla oceanica
Spesies Scylla oceanica lebih didominasi dengan warna coklat tua dan ukuran badannya jauh lebih besar dari pada spesies yang lain (Gambar 4). Dengan capit yang lebih panjang, maka spesies kepiting ini lebih cepat memburu makanan. Namun, harga spesies kepiting ini lebih rendah dibandingkan dengan spesies kepiting yang lain sehingga petani tidak terlalu suka membudidayakannya. Kepiting ini biasa ditemukan di perairan Afrika dan Laut Merah (The Red Sea).

Morfologi Kepiting Bakau (Scylla spp)


Kepiting bakau (Scylla spp) merupakan salah satu jenis dari Crustaceae dari famili Portunidae yang mempunyai nilai protein tinggi dan dapat dimakan, (Scylla spp) merupakan salah satu spesies yang mempunyai ukuran paling besar dalam genus Scylla  (Kuntiyo dkk, 1994). Secara umum morfologi kepiting bakau dapat dikenali dengan ciri sebagai berikut : 
a)      Seluruh tubuhnya tertutup oleh cangkang.
b)      Terdapat 6 buah duri diantara sepasang mata, dan 9 duri disamping kiri dan kanan mata.
c)      Mempunyai sepasang capit, pada kepiting jantan dewasa Cheliped (kaki yang bercapit) dapat mencapai ukuran 2 kali panjang karapas.
d)     Mempunyai 3 pasang kaki jalan.
e)      Mempunyai sepasang kaki renang dengan bentuk pipih.
f)       Panjang  karapas ± 2/3 dari lebarnya, permukaan karapas sedikit licin kecuali pada lekuk yang berganula halus didaerah brancial.
g)      Pada dahi terdapat 4 buah gigi tumpul tidak termasuk duri ruang mata sebelah dalam yang berukuran hampir sama.
h)      Merus dilengkapi dengan tiga buah duri pada anterior dan 2 buah duri pada tepi posterior.
Karpus dilengkapi dengan sebuah duri kokoh pada sudut sebelah dalam, sedangkan propudus dengan 3 buah duri atau bentol, satu diantaranyaterletak bersisian dengan persendian karpus dan 2 lainnya terletak bersisian dengan persendian dactillus. Moosa et al., (1995), menegaskan bahwa ketiga spesies tersebut jika dilihat secara sepintas tidak tampak perbedaannya, namun jika diamati lebih teliti akan tampak dengan jelas perbedaannya.

Menurut Keenan et al., (1998), bahwa ada empat jenis kepiting bakau, yaitu Scylla serrata, S. tranquebarica, S. paramamosain, dan S. olivacea. Hal ini didasarkan pada hasil investigasi genetika yakni DNA. Kepiting bakau (Scylla spp) sendiri dapat dibedakan dari tiga jenis lainnya berdasarkan morfologi. Morfologi yang dimaksudkan yakni bentuk duri baik pada karapaks maupun pada bagian capitnya serta warna dominan pada tubuhnya. Kepiting bakau memiliki duri relatif pendek dibandingkan dua spesies lainnya dan warna kemerahan hingga orange terutama pada capit dan kakinya.