Keanekaragaman hayati disebut juga “Biodiversitas”. Keanekaragaman
atau keberagaman dari makhluk hidup dapat terjadi karena akibat adanya
perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan
sifat-sifat lainnya. Sedangkan keanekaragaman dari makhluk hidup dapat
terlihat dengan adanya persamaan ciri antara makhluk hidup. Untuk
memahami konsep keseragaman dan keberagaman makhluk hidup pergilah Anda
ke halaman sekolah. Amati lingkungan sekitarnya! Anda akan menjumpai
bermacam-macam tumbuhan dan hewan. Jika Anda perhatikan
tumbuhan-tumbuhan itu, maka Anda akan menemukan tumbuhan-tumbuhan yang
berbatang tinggi, misalnya: palem, mangga, beringin, kelapa. Dan yang
berbatang rendah, misalnya: cabe, tomat, melati, mawar dan lain-lainnya.
Ada tumbuhan yang berbatang keras, dan berbatang lunak. Ada yang
berdaun lebar, tetapi ada pula yang berdaun kecil, serta bunga yang
berwarna-warni. Begitu pula Anda akan menemukan tumbuhan-tumbuhan yang
memiliki kesamaan ciri seperti: tulang daun menyirip atau sejajar,
sistem perakaran tunggang atau serabut, berbiji tertutup atau terbuka,
mahkota bunga berkelipatan 3 atau 5 dan lain-lain.
Begitu pula pada hewan-hewan yang Anda temukan, terdapat hewan-hewan yang bertubuh besar seperti kucing, sapi, kerbau, dan yang bertubuh kecil seperti semut serta kupu-kupu. Ada hewan berkaki empat, seperti kucing. Berkaki dua seperti ayam. Berkaki banyak seperti lipan dan luwing. Juga akan tampak burung yang memiliki bulu dan bersayap.
Begitu pula pada hewan-hewan yang Anda temukan, terdapat hewan-hewan yang bertubuh besar seperti kucing, sapi, kerbau, dan yang bertubuh kecil seperti semut serta kupu-kupu. Ada hewan berkaki empat, seperti kucing. Berkaki dua seperti ayam. Berkaki banyak seperti lipan dan luwing. Juga akan tampak burung yang memiliki bulu dan bersayap.
Di samping itu, Anda juga akan menemukan hewan yang hidupnya di air
seperti: ikan mas, lele, ikan gurame. Dan hewan-hewan yang hidup di
darat seperti kucing, burung dan lain-lain. Ada hewan yang tubuhnya
ditutupi bulu seperti burung, ayam. Ada yang bersisik seperti ikan
gurame, ikan mas, dan ada pula yang berambut seperti kucing, kelinci dan
lain-lain.
Dari hasil pengamatan atau observasi di halaman sekolah, Anda telah menemukan adanya keseragaman dan keberagaman pada makhluk hidup.
Dari hasil pengamatan atau observasi di halaman sekolah, Anda telah menemukan adanya keseragaman dan keberagaman pada makhluk hidup.
Untuk lebih memahami uraian diatas, cobalah Anda kerjakan kegiatan praktikum berikut:
1. TINGKAT KEANEKARAGAMAN HAYATI
Keanekaragaman hayati tidak saja terjadi antar jenis, tetapi dalam satu jenis pun terdapat keanekaragaman. Adanya perbedaan warna, bentuk, dan ukuran dalam satu jenis disebut variasi.
Keanekaragaman hayati tidak saja terjadi antar jenis, tetapi dalam satu jenis pun terdapat keanekaragaman. Adanya perbedaan warna, bentuk, dan ukuran dalam satu jenis disebut variasi.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang tingkatan keanekaragaman hayati, simak uraiannya berikut ini:
a. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati tingkat gen? Untuk menemukan jawaban ini, cobalah amati tanaman bunga mawar. Tanaman ini memiliki bunga yang berwarna-warni, dapat berwarna merah, putih atau kuning. Atau pada tanaman mangga, keanekaragaman dapat Anda temukan antara lain pada bentuk buahnya, rasa, dan warnanya.
Demikian juga pada hewan. Anda dapat membandingkan ayam kampung, ayam hutan, ayam ras, dan ayam lainnya. Anda akan melihat keanekaragaman sifat antara lain pada bentuk dan ukuran tubuh, warna bulu dan bentuk pial (jengger).
Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati tingkat gen? Untuk menemukan jawaban ini, cobalah amati tanaman bunga mawar. Tanaman ini memiliki bunga yang berwarna-warni, dapat berwarna merah, putih atau kuning. Atau pada tanaman mangga, keanekaragaman dapat Anda temukan antara lain pada bentuk buahnya, rasa, dan warnanya.
Demikian juga pada hewan. Anda dapat membandingkan ayam kampung, ayam hutan, ayam ras, dan ayam lainnya. Anda akan melihat keanekaragaman sifat antara lain pada bentuk dan ukuran tubuh, warna bulu dan bentuk pial (jengger).
Keanekaragaman warna bunga pada tanaman mawar. Bentuk, rasa, warna
pada buah mangga, serta keanekaragaman sifat, warna bulu dan bentuk pial
pada ayam, ini semua disebabkan oleh pengaruh perangkat pembawa sifat
yang disebut dengan gen. Semua makhluk hidup dalam satu spesies/jenis
memiliki perangkat dasar penyusun gen yang sama. Gen merupakan bagian
kromosom yang mengendalikan ciri atau sifat suatu organisme yang
bersifat diturunkan dari induk/orang tua kepada keturunannya.
Gen pada setiap individu, walaupun perangkat dasar penyusunnya sama,
tetapi susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya.
Susunan perangkat gen inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu
individu dalam satu spesies.
Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen? Perkawinan
antara dua individu makhluk hidup sejenis merupakan salah satu
penyebabnya. Keturunan dari hasil perkawinan memiliki susunan perangkat
gen yang berasal dari kedua induk/orang tuanya. Kombinasi susunan
perangkat gen dari dua induk tersebut akan menyebabkan keanekaragaman
individu dalam satu spesies berupa varietas-varietas (varitas) yang
terjadi secara alami atau secara buatan.
Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat adaptasi atau
penyesuaian diri setiap individu dengan lingkungan, seperti pada
rambutan. Faktor lingkungan juga turut mempengaruhi sifat yang tampak
(fenotip) suatu individu di samping ditentukan oleh faktor genetiknya
(genotip). Sedangkan keanekaragaman buatan dapat terjadi antara lain
melalui perkawinan silang (hibridisasi), seperti pada berbagai jenis
mangga.
Keanekaragaman
hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan, mulai dari
organisme tingkat rendah sampai organisme tingkat tinggi. Misalnya
dari mahluk bersel satu hingga mahluk bersel banyak; dan tingkat
organisasi kehidupan individu sampai tingkat interaksi kompleks,
misalnya dari spesies sampai ekosistem.
Secara
garis besar, keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkat,
yaitu :
1. |
Keanekaragaman
gen
Setiap sifat organisme hidup dikendalikan oleh sepasang
faktor keturunan (gen), satu dari induk jantan dan lainnya
dari induk betina. Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan
dengan adanya variasi dalam satu jenis.
misalnya : - variasi jenis kelapa : kelapa gading, kelapa hijau - variasi jenis anjing : anjing bulldog, anjing herder, anjing kampung
Yang
membuat variasi tadi adalah : Rumus
: F = G + L
F = fenotip G = genoti L = lingkungan
Jika
G berubah karena suatu hal (mutasi dll) atau L berubah maka
akan terjadi perubahan di F. Perubahan inilah yang menyebabkan
terjadinya variasi tadi.
Gbr. Variasi morfologi dalam satu jenis gandum akibat persilangan |
2. |
Keanekaragaman
jenis (spesies) Keanekaragaman ini lebih mudah diamati daripada Keanekaragaman gen. Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis mahluk hidup baik yang termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan mikroba. misalnya : - variasi dalam satu famili antara kucing dan harimau. Mereka termasuk dalam satu famili(famili/keluarga Felidae) walaupun ada perbedaan fisik, tingkah laku dan habitat. |
3. |
Keanekaragaman
ekosistem Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dari ekosistem di biosfir. misalnya : ekosistem lumut, ekosistem hutan tropis, ekosistem gurun, masing-masing ekosistem memiliki organisme yang khas untuk ekosistem tersebut. misalnya lagi, ekosistem gurun di dalamnya ada unta, kaktus, dan ekosistem hutan tropis di dalamnya ada harimau. |
Ketiga
macam keanekaragaman tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan
yang lain. Ketiganya dipandang sebagai suatu keseluruhan atau
totalitas yaitu sebagai keanekaragaman hayati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar