Kata
organik merupakan istilah yang digunakan pada awal perkembangan ilmu kimia yang
ditandai dengan adanya pengelompokan senyawa-senyawa kimia menjadi dua golongan
besar, yaitu senyawa organik dan senyawa anorganik. Senyawa organik yang
merupakan satu golongan besar senyawa yang dikaji secara khusus dalam kimia
organik, banyak manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu senyawa
organik adalah hidrokarbon.
Identifikasi struktur senyawa organik
merupakan masalah yang sering dihadapi dalam laboratorium kimia organik.
Senyawa organik tersebut dapat diperoleh dari hasil suatu reaksi maupun isolasi
bahan-bahan alam. Dalam melakukan identifikasi senyawa organik yang belum
diketahui perlu dilakukan pemisahan dan pemurnian komponen-komponen penyusun
campuran. Semua metode pemisahan didasarkan pada perbedaan sifat fisika dari
komponen- komponen penyusun campuran. Teknik pemisahan seperti ekstraksi, yang didasarkan
pada perbedaan kelarutan, destilasi fraksinasi dan destilasi uap, yang didasarkan
pada perbedaan tekanan uap.
Senyawa organik adalah golongan besar
senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan
oksida karbon. Studi mengenai senyawaan organik disebut kimia organik. Banyak
di antara senyawaan organik, seperti protein, lemak, dan karbohidrat, merupakan
komponen penting dalam biokimia.
Senyawa organik penting
untuk di identifikasi karena untuk mengetahui apakah senyawa tersebut termaksud
dalam senyawa polar atau nonpolar. Selain itu, juga untuk mengetahui sifatnya
termaksud asam atau basa. Apabila kita mengetahui sifat dari senyawa organik
tersebut maka kita juga lebih memahami cara penanggulangan apabila terjadi ketumpahan
senyawa organik tersebut pada organ tubuh kita saat bekerja dilaboratorium.
Senyawa organik yang terdiri dari atom
karbon, hidrogen dan oksigen secara umum dibagi dalam tiga kelompok. Kelompok
pertama terdiri dari alkohol, fenol dan eter. Kelompok kedua meliputi aldehid
dan keton, sedangkan kelompok ketiga merupakan senyawa asam karboksilat dan
turunannya.
Kelompok senyawa ini dapat dibedakan
satu dengan yang lainnya menggunakan test kelarutan. Sebagian besar alkohol,
fenol, eter, aldehid dan keton larutan dalam eter. Senyawa-senyawa ini juga
dapat larut dalam asam sulfat pekat dengan membentuk garam oksonium. Alkohol,
aldehid dan keton yang mempunyai atom karbon kurang dari lima dapat larut dalam
air sedangkan eter dengan atom c kurang dari empat dapat larut dalam air. Fenol
hanya sedikit larut dalam air dan dengan adanya subsituen alkil didalamnya
menjadikannya tidak larut dalam air. Fenol dapat larut dalam larutan 10% NaOH
tetapi tidak dapat larut dalam larutan 5% Na2CO3.
Aldehid dan keton dapat dibedakan
dengan senyawa lain terdapat penambahan natrium bisulfit.
Selain dengan tes kelarutan cara lain
yang dapat dipakai adalah dengan test karakteristik kimia, dengan menambahkan
pereaksi tertentu. Cara sistematik untuk tes karakteristik senyawa yang
mempunyai atom karbon, hidrogen dan oksigen secara ringkas ditulis dalam tabel
berikut.
Tabel
test kimia terhadap alkohol, fenol, eter, aldehid dan keton
Test karakteristik
|
ROH
|
ArOH
|
ROR
|
RCHO
|
RCOR
|
2,4 dinitrofenilhidrazin
|
-
|
-
|
-
|
+
|
+
|
FeCl3
|
-
|
+
|
-
|
-
|
-
|
Asam kromat
|
+
|
x
|
-
|
+
|
-
|
Pereaksi tollen
|
-
|
x
|
-
|
+
|
-
|
Lodoform
|
+
|
x
|
-
|
+
|
+
|
Pereaksi bisulfit
|
-
|
-
|
-
|
+
|
|
Keterangan : + tes menunjukkan positif
-tes
menunjukkan negatif
-beberapa
senyawa dapat memberikan tes positif
x
tes mungkin mengacaukan jika dipakai senyawa ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar