Terima Kasih Telah Berkunjung
http://catatanku-11.blogspot.co.id/

IDENTIFIKASI SENYAWA ORGANIK

Kata organik merupakan istilah yang digunakan pada awal perkembangan ilmu kimia yang ditandai dengan adanya pengelompokan senyawa-senyawa kimia menjadi dua golongan besar, yaitu senyawa organik dan senyawa anorganik. Senyawa organik yang merupakan satu golongan besar senyawa yang dikaji secara khusus dalam kimia organik, banyak manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu senyawa organik adalah hidrokarbon.
          Identifikasi struktur senyawa organik merupakan masalah yang sering dihadapi dalam laboratorium kimia organik. Senyawa organik tersebut dapat diperoleh dari hasil suatu reaksi maupun isolasi bahan-bahan alam. Dalam melakukan identifikasi senyawa organik yang belum diketahui perlu dilakukan pemisahan dan pemurnian komponen-komponen penyusun campuran. Semua metode pemisahan didasarkan pada perbedaan sifat fisika dari komponen- komponen penyusun campuran. Teknik pemisahan seperti ekstraksi, yang didasarkan pada perbedaan kelarutan, destilasi fraksinasi dan destilasi uap, yang didasarkan pada perbedaan tekanan uap.
          Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. Studi mengenai senyawaan organik disebut kimia organik. Banyak di antara senyawaan organik, seperti protein, lemak, dan karbohidrat, merupakan komponen penting dalam biokimia.
        Senyawa organik penting untuk di identifikasi karena untuk mengetahui apakah senyawa tersebut termaksud dalam senyawa polar atau nonpolar. Selain itu, juga untuk mengetahui sifatnya termaksud asam atau basa. Apabila kita mengetahui sifat dari senyawa organik tersebut maka kita juga lebih memahami cara penanggulangan apabila terjadi ketumpahan senyawa organik tersebut pada organ tubuh kita saat bekerja dilaboratorium.

          Senyawa organik yang terdiri dari atom karbon, hidrogen dan oksigen secara umum dibagi dalam tiga kelompok. Kelompok pertama terdiri dari alkohol, fenol dan eter. Kelompok kedua meliputi aldehid dan keton, sedangkan kelompok ketiga merupakan senyawa asam karboksilat dan turunannya.
          Kelompok senyawa ini dapat dibedakan satu dengan yang lainnya menggunakan test kelarutan. Sebagian besar alkohol, fenol, eter, aldehid dan keton larutan dalam eter. Senyawa-senyawa ini juga dapat larut dalam asam sulfat pekat dengan membentuk garam oksonium. Alkohol, aldehid dan keton yang mempunyai atom karbon kurang dari lima dapat larut dalam air sedangkan eter dengan atom c kurang dari empat dapat larut dalam air. Fenol hanya sedikit larut dalam air dan dengan adanya subsituen alkil didalamnya menjadikannya tidak larut dalam air. Fenol dapat larut dalam larutan 10% NaOH tetapi tidak dapat larut dalam larutan 5% Na2CO3.
          Aldehid dan keton dapat dibedakan dengan senyawa lain terdapat penambahan natrium bisulfit.
          Selain dengan tes kelarutan cara lain yang dapat dipakai adalah dengan test karakteristik kimia, dengan menambahkan pereaksi tertentu. Cara sistematik untuk tes karakteristik senyawa yang mempunyai atom karbon, hidrogen dan oksigen secara ringkas ditulis dalam tabel berikut.

Tabel test kimia terhadap alkohol, fenol, eter, aldehid dan keton
Test karakteristik
ROH
ArOH
ROR
RCHO
RCOR
2,4 dinitrofenilhidrazin
-
-
-
+
+
FeCl3
-
+
-
-
-
Asam kromat
+
x
-
+
-
Pereaksi tollen
-
x
-
+
-
Lodoform
+
x
-
+
+
Pereaksi bisulfit
-
-
-
+

Keterangan      : + tes menunjukkan positif
-tes menunjukkan negatif
-beberapa senyawa dapat memberikan tes positif
x tes mungkin mengacaukan jika dipakai senyawa ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar