Rolando dan Ronaldo adalah sepasang anak kembar yang terlahir dari
keluarga yang berantakan. Ibunya adalah seorang penjudi, dan ayahnya
adalah juga penjudi dan pemabuk. Ibu mereka lebih dahulu meninggal pada
saat bayi kembar ini lahir. Sang Ayah yang kemudian merawat mereka dan
kemudian menyekolahkan mereka, sampai pada akhirnya sang Ayah meninggal
dunia. Karena tidak memiliki keluarga yg bersedia menampung ke dua anak
kebar ini, akhirnya mereka tinggal di sebuah panti asuhan yg berbeda.
Berita mengenai nasib malang kedua bocah kembar ini sempat menghiasi
koran tempat lahir mereka di Negara Mexico.
Empat puluh tahun kemudian setelah perpisahan tersebut, seorang
pemimpin redaksi surat kabar ternyata ingin mengetahui keberadaan kedua
anak kembar tersebut dan kemudian mengutus team wartawan mereka untuk
melakukan pencarian data.
Mereka menemukan Rolando sedang berada dalam sebuah bar di daerah
Guadelajara dalam kondisi mabuk berat dan nampaknya memiliki kebiasaan
berhari-hari tidak mandi. Kemudian mereka pun mewawancarai Rolando, dan
bertanya mengapa dia sampai begini? Rolando sambil menunjukkan
kekesalannya berteriak… “Aku begini karena AYAHku! Apa yang bisa
diharapkan dari ayah pemabuk? Yach Inilah aku, seorang pemabuk juga.
Buah yang jatuh tak Jauh dari pohonnya.” teriaknya.
Sementara wartawan yang lain juga telah menemukan Ronaldo, di dia
berada di Mexico City sebagai seorang Direktur sebuah konsorsium
internasional yang memiliki keluarga mapan dan bahagia. Mereka
mewawancarainya, dan bertanya kepadanya, apa yang menjadi motivasinya
sehingga dia bisa menjadi seorang yang berhasil dan sehebat ini. Jawaban
Ronaldo memiliki persfektif yang bertolak belakang dengan Rolando
meskipun dengan objek pembicaaran yang sama, yaitu ayah merek. Ronaldo
berkata bahwa alasan utama keberhasilannya adalah Ayahnya. “Ayahku dulu
adalah seorang pemabuk dan penjudi, dan aku ingin membuktikan kalau aku
bisa menjadi orang hebat walaupun lahir dari keluarga pemabuk dan
penjudi,” katanya dengan mata berkaca-kaca.
Mindset dan penilaian terhadap sebuah peristiwa dalam pikiran
seseorang sangat menentukan ke arah mana kehidupan yang sedang dijalani.
Satu peristiwa menyakitkan dapat membunuh dan menghancurkan hidup dan
masa depan seseorang jika dilihat dari persfektif negatif, namun sebuah
peristiwa tragis juga dapat dijadikan sebuah refleksi dan batu loncatan
untuk mengubah arah hidup dan meraih kesuksesan dan kebahagiaan. Tidak
mudah untuk mengambil pilihan-pilihan terbaik dalam situasi yang sulit
dan menjadikannya sebuah kemenangan, namun lebih tidak mudah jika kita
salah memilih dan menghancurkan hidup. Apakah seseorang melihat hidupnya
dari sisi negatif atau sebaliknya dari sisi yang positif, terntu
hasilnya akan berbeda dan bertolak belakang, oleh karena itu harus
mengambil pilihan dengan bijaksana. Hidup ini adalah PILIHAN, seperti
kata Albert Camus “Hidup adalah kumpulan dari piliihan-pilihan hidup.”
Selamat memilih, salam sukses!